Rabu, 19 Oktober 2011

menanti di barzakh.

ku merintih aku menangis
ke meratap aku mengharap
ku meminta dihidupkan semula
agar dapat kembali ke dunia nyata.

perjalanan hukum melengkapi semua kembara
singgah di rahim bonda sebelum menjejak ke dunia
menanti di barzakh sebelum berangkat ke mahsyar
dihitung amalan penentu syurga atau sebaliknya.

tanah yang basah berwarna merah
semerah mawar dan juga rindu
tujuh langkah pun baru berlalu
seusai talkin bernada syahdu
tenang dan damai di pusara ku
nisan batu menjadi tugu
namun tak siapa pun tahu
resah penantian ku.

terbangkitnya aku dari sebuah kematian
seakan ku dengari
tangis mereka yang ku tinggalkan
kehidupan di sini bukan suatu khayalan
tetapi ia sebenar kejadian.

kembali oh kembali
kembali ke dalam diri
sendirian sendiri
sendiri bertemankan sepi
hanya kain putih membaluti tubuh ku
terbujur dan kaku jasad
di dalam keranda kayu.

ajal yang datang di muka pintu
tiada siapa yang beritahu
tiada siapa pun dapat hindari
tiada siapa yang terkecuali
lemah jemari nafas terhenti
tidak tergambar sakitnya mati
cukup sekali tak sanggup ku mengulangi.

jantung berdegup kencang
menantikan malaikat datang
mengigil ketakutan
kelam pekat di pandangan.
selama ini diceritakan
kini aku merasakan
di akhir jasad di kebumikan.


* meski ia sekadar lagu...
tapi ingatan buat aku yang akan mati...
-inna lillahi wa inna ilaihi rojiun...-

Tiada ulasan:

Catat Ulasan